Respon Pertumbuhan Akar Bibit Manggis in-Vitro Terhadap Pemberian Flavonoid Dan Cendawanmikoriza Arbuskula (CMA)

Eri Samah, Ida Zulfida

Abstract


Tanaman manggis (Garcinia mangostana L) merupakan komuditas andalan eksport perlu dikembangkan secara komersial. Di Indonesia peluang untuk dikembangkan secara komersil sangat berpotensi, khususnya di Sumatera Barat rencana pengembangan manggis 6650 ha yang terealisasi baru 1354 ha, hal ini disebabkan langkanya bibit unggulan, teknologi perbanyakan terbatas. Perbanyakan secara in-vitro dapat menghasilkan 5-15 planlet biji-1 permasalahanya perakaran terbatas selalu mengalami kegagalan tumbuh waktu diaklimatisasi. Pemecahan masalahnya bibit di inokulasi dengan CMA berpengaruh positif terhadap perakaran yang kurang baik. Dan lebih mampan lagi apabila inokulasi CMA bersamaan dengan pemberian flavonoid. Flavonoid merupakan sinyal untuk stimulasi simbiosis CMA dengan bibit manggis. CMA dapat memperluas jelajahan akar sehingga dapat meningkat penyerapan hara, air dan mineral sehingga dapat memperbaiki pertumbuhan bibit manggis. Tujuan penelitian: Untuk mendapatkan jenis CMA yang dapat meningkatkan / memperbaiki pertumbuhahan akar bibit manggis, mendapatkan jenis flavonoid yang mampu meningkatkan pertumbuhan akar bibit manggis, mendapatkan flavonoid yang cocok untuk menstimulasi simbiosis berbagai jenis CMA. Penelitian merupakan percobaan pot dengan 2 taktor yaitu faktor utama Flavonoid (F0 = kontrol ; F1 = rutin ; F2 = Kuersetin ; F3 = Kuersitrin), faktor kedua CMA (C0 = kontrol ; C1 = G. margarita C2 = G. manihotis ; C3 = G. etunicatum), dan dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap berpola faktorial. Hasil penelitian menunjukan pemberian CMA jenis G. manihotis dan G. etunicatum mampu meningkatka / memperbaiki pertumbuhan akar bibit manggis, juga flavonoid jenis kuersetin dan kuersitrin mampu meningkatkan pertumbuhan akar bibit manggis seperti , serapan P/tanaman, rasio tajuk akar. Pemberian flavonoid jenis kuersetin, kuersitrin cocok dengan CMA jenis G. manihotis dan G. etunicatum untuk meningkatkan pertumbuhan akar bibit manggis seperti infeksi akar, jumlah cabang primer akar. Pemberian CMA yang indigen dan flavonoid yang efektif untuk pertumbuhan bibit manggis yaitu G. manihotis, G. etunicatum dan kuersetin, kuersitrin

Full Text:

PDF

References


Ardi, N. Akhir, Y.M. Zen, M. Hanafiah, dan

Santoso. 1999. Identifikasi

pengembangan komoditi unggulan di

Sumatera Barat. Tim Peneliti Fakultas

Pertanian Unand bekerjasama dengan

Diperta Tk. I Sumbar. Padang. 149 hal

Baon, J.B. 2000. Status cendawan mikoriza

arbuskular pada tanaman perkebunann

di Indonesia .p. 117-127. in: Y. Setiadi

et al. (eds) . Prosid. Sem. Nas.

MikorizaI, Pemanfaatan mikoriza

sebagai agen bioteknologi ramah

lingkungan dalam meningkatkan

produktivitas lahan dibidang

kehutanan, perkebunan, dan pertanian

di era milinium baru. Bogor, 15-16

Nov. 1999.

Becard, G. D.D. Douds, and P.E. Pfeffer.

Extensive hyphal growth of

vesicular- arbuscular mycorrizal fungi

in the precene of CO2 and flavanols.

App. Environ. Microbiol. 56 : 821-

Becard, G.L.P. Taylor, D.D. Douds, and P.E.

Pfeffer, and L.W. Doner. 1995.

Flavonoids are not necessary signal

compoun ds in arbuscula mycorrizal

symbioses . MPMI 8(2) :252-258.

Bel-Rhilid, R. S. Chabot, Y. Phiche. And R.

Chenevert. 1993. Isolation and

Identification of flavonoids from Ri TDNA transformed roots (Daucus

carota) and their significance in

AFosJ-LAS, Vol.1.No.2.e-ISSN.2776-2408

Juni , 2021 55

vasiculer-arbuscular mycorrizal.

Phytochemistry 33: 1369-1371.

Enati, N. P. 2006. Pengaruh jenis CMA

dan dosis pupuk fosfor terhadap

pertumbuhan bibit kopi (Coffea

sp) pada tanah Ultisol. Tesis Unand

padang 70 hal.

Harbone, O.O. 1987. Phytochemical method.

Alih bahasa Kosasih Padmawita dan

Iwang soediro. Penerbit ITB-Bandung.

Harley, J. L. and S. E. Smith. 1983.

Mycorrhizal simbiosis. Academic

Press

London - New York.

Husin, E.F. 1992. Perbaikan beberapa sifat

kimia tanah Podsolik Merah Kuning

dengan pemberian pupuk hijau

Sisbenia rostrata dan inokulasi

Mikorizal Vesikular Arbuskular serta

efeknya terhadap serapan P dan hasil

tanaman jagung. Disertasi Fakultas

Pascasarjana Bandung.

Kasim, A. Bactiar, Kasli, Husin E.F. 1998.

Pemanfaatan bioflavonoid untuk

meningkatkan aktivitasa rhizobium pada

tanaman kedelai. Laporan Proyek

Hibah Bersaing DIKTI 1996/1997.

Rukmana, R. 2003. Bibit manggis. Penerbit.

Kanisius. Yogyakarta.

Satria, B., H. Fauza, dan Kasli. 1999. Induksi

kalus manggis (Garcinia

mangostana, L.,) secara kultur in-vitro. J.

Stigma. 7(1):27-31.

Satria, B.,R. Putih. Dan M. Kasim. 2001.

Pertumbuhan dan perkembangan

planlets manggis ( Garcinia

mangostana, L.,.) pada beberapa

komposisi media aklimatisasi . J.

Sigma. 9(3):193-197.

Silviana, A.W. Gunawan and K.

Kramadibrata. 1999. Biodiversity of

arbuscular mycorrhizal in the

rhizosfers mangosteen. P. 219-220. In

:F.A. Smith et al. (eds). Proc. Int. Conf.

Mycorrhizae in sustainable Trop.

Agric. And Forest Ecosystem. Bogor.

Indonesia Oct. 27-30, 1997

Siquera, J. O. , G. R. Safir, M. G. Nair. 1991.

Stimulation of vesicular-arbuscular

Mycorrhizal formation and

growth of white clover by

flavonoid

compounds. New Phytol. 118:87-

Smith, F.A., S. Dickson, and S. E. Smith.

The legacy of Janse:

Biodiversity

in fungcion of mycorrhizas. p.

-220. In:F. A. Smith et al. (eds.).

Proc. Int. Conf. Mycorrhizae in

Sustanable Trp. Agric. And Forest

Ecosystem. Bogor, Indonesia, Oct,

-30, 1997.

Suciatmih, Suliasi, and N. Hidayati. 1999.

Application of microsymbiont and

organic fertilizer on fast growing

legume trees for reclamation of

degraded lands. P. 219 - 220. In :

F.A. Smith et al. (eds). Proc.In.Conf.

Mycorrhizae in sustainable Trop.

Agric. and Fores Ecosystem Bogor,

Indonesia, Oct. 27-30. 1997.

Syarif, A. 2001. Respon bibit manggis

(Garcinia mangostana, L..). terhadap

inokulasi cendawan mikoriza

arbuscular (CMA), aplikasi pupuk

fosfat, dan naungan pada Ultisol di

Padang, Sumatera Barat. Disertasi,

Program Doktor Universitas

Padjadjaran.

Syarif, A. 2004. Efek naungan , cendawan

mikoriza arbuskula dan pupuk fosfat

terhadap pertumbuhan bibit manggis.Stigma

Juli-September .12(3) : 259 – 263.

Wyss, P. ,R. B. Mellor, and A. Wiemkem.

Vesikuler-arbuscular

mycorrhiza of wild type soybean and

nonnodulating mutants G. mosseae

contain symbiosis specific

polypeptides ( mycorrhizing ),

immunologically crossreactive with

nodulins. Planta. 182:22-26.




DOI: https://doi.org/10.58939/afosj-las.v1i2.57

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




AFoS J-LAS (All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety)

Jurnal Penelitian berbagai bidang ilmu.
Publisher: Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen (LEMKOMINDO) https://lemkomindo.org/


e-ISSN. 2776-2408 ; p-ISSN 2798-9267 

 Jurnal is licensed under CC BY-NC-SA 4.0