Konsep Integrasi Ilmu dalam Pendidikan Islam

Abstract

Hakikatnya, segala ilmu berasal dari Allah, baik ilmu agama maupun ilmu Umum. Secara aksiologi, ilmu yang berasal dari Tuhan harus digunakan untuk mengabdi kepada-Nya sebagaimana dalam Q.S. Adz-Zariyat:56. Dikotomi ilmu melahirkan beberapa problem yakni: 1) adanya anggapan bahwa ilmu agama lebih rendah dari pada ilmu umum (sains), hal ini dikarenakan bahwa ilmu agama bersifat mitologi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, sedangkan ilmu umum bersifat ilmiah dan empiris.2) timbulnya permasalahan tentang sumber ilmu. 3) adanya anggapan tentang objek-objek keabsahan sebuah disiplin ilmu. Dalam mencapai tingkat integrasi epistemologis, integrasi harus diusahakan pada beberapa aspek atau level, yaitu: integrasi ontologis, integrasi klasifikasi ilmu, dan integrasi metodologis. Basis integrasi ilmu, yaitu basis ontologi, basis epistimologi, basis aksiologi dan tauhid. Upaya-upaya integrasi ilmu di Tanah Air sudah mulai nampak dalam berbagai bentuk. Perubahan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri(UIN) merupakan bagian dari implikasi integrasi ilmu dalam dunia pendidikan. Salah satu Perguruan Tinggi yang sudah menerapkan integrasi Ilmu adalah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Integrasi ilmu yang dimaksudkan dirumuskan dalam term ‘Wahdatul ‘Ulûm’.Kata Kunci: Integrasi Ilmu, Pendidikan Islam.