Pendidikan Berbasis Integrasi Ilmu dalam Al-Qur’an

Abstract

Disintegrasi atau dikotomi itu diperparah oleh sikap peniruan dan replikasi umat Islam dalam pendidikan ke bagian dunia yang jauh dari nilai-nilai tauhid. Oleh karena itu melalui Integrasi Ilmu bagian ilmu yang dianggap terpisah tersebut dapat disatukan dalam bentuk satu kesatuan sehingga terdapat adanya keterkaitan antara satu ilmu dan ilmu lain saling melengkapi. Integrasi Ilmu menjadi landasan filosofi dalam memandang kesatuan gugusan ilmu pengetahuan, yang selanjutnya integrasi ilmu pengetahuan dijadikan sebagai strategi reaktualisasi Integrasi Ilmu yang sempat terdistorsi karena adanya dikotomi ilmu yang terjadi. Integrasi Ilmu secara sederhana adalah keadaan menjadi bersatu atau bergabung secara keseluruhan, atau keadaan membentuk keseluruhan yang lengkap dan harmonis. Integrasi Ilmuadalah keseluruhan pengetahuan sudah tergabung dalam satu jaringan harmonis dalam satu kesatuan terkait dan saling melengkapi. Pengetahuan yang sudah menyatu tidak saja antara sains dengan pengetahuan agama, tetapi segenap pengetahuan, mulai dari pengetahuan spiritual, agama, etika, sosial, budaya, humaniora, sains, filsafat, sampai pada pengetahuan terapan Pendidikan berbasis Integrasi Ilmuadalah proses pendidikan yang diselenggarakan dengan menyatupadukan keilmuan yang bersumber dari Allah SWT sehingga tidak terjadinya dikotomi (pembedaan/pemisahan) ilmu di dalam proses pembelajaran. Oleh karena iu para aktivis pendidikan baik guru maupun murid dapat mengintegrasikan ilmu tersebut dengan diwujudkannya dalam bentuk ibadah dan akhlak terpuji yang tercermin dari perilakunya sehari-hari.Kata Kunci: Pendidikan; Berbasis Integrasi Ilmu; Al-Qur’an.