Moderasi Beragama dalam Bernegara di Asia Tenggara
Abstract
Ada dua hal yang terlihat dari temuan penelitian tersebut. Pertama, negara hukum Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam semuanya menganut prinsip moderat beragama (Moderation in Religious Practice) untuk mengatur kehidupan beragama penduduknya. Oleh karena itu, Wahhabisme sering disebut sebagai cabang Islam yang paling tidak dapat ditolerir tidak dapat diterapkan di ketiga negara tersebut. Wahhabisme bercita-cita untuk menegakkan dan menegakkan "Islam murni", yang dianggapnya sebagai cabang Islam yang paling akurat, dengan cara apa pun yang diperlukan, bahkan melalui kekerasan. Kedua, Fikih Mazhab Syafi'i dianut baik oleh warga negara Indonesia, Singapura, maupun Brunei dalam hal fikih (hukum Islam yang berlaku) yang mereka praktikkan dalam kehidupan beragama. Dalam hal ini, Indonesia belum mengesahkan undang-undang nasional yang menetapkan mazhab Syafi'i sebagai lembaga negara yang diakui. Pemerintah Singapura dan Brunei Darussalam, berbeda dengan Indonesia, telah mengambil keputusan politik yang secara resmi menetapkan Mazhab Syafi'i sebagai sekolah negeri resmi. Pasal 33 Ayat (1) Administration of Muslim Law Act (AMLA) tahun 1966 mengatur hal ini dalam konteks Singapura. Surat Keputusan Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Muizzaddin Waddaulah, tertanggal 1 Januari 1984 M, yang bertepatan dengan 27 Rabiul Awwal 1442 Hijriyyah, mengatur topik ini dalam konteks Brunei Darussalam.Kata Kunci: Modersi, Agama , Negara Asia Tenggara
Full Text:
PDFReferences
Religion in Java Conflict and Integration” dalam Sociology of Religion: Selected Readings, Roland Robertson (ed.), (England: Penguine Book, reprinted 1971)
Baidi, “Agama dan Multikulturalisme: Pendekatan Religius dalam Pembangunan Kerukunan Masyarakat”, dalam Jurnal Millah Edisi Khusus, Desember 2010, h. 3
Mohammed Arkoun. Islam Kontemporer: Mengarah Dialog antar-Agama, terjemahan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001)
M. Arho Mudzhar,Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 247
Michael Howlett dan Ramesh, Studying Public Policy: Policy Cycles and Policy Subsystem, (Toronto: Oxford University Press, 1995)
David Easton, Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik, Diterjemahkan oleh Sahat Simamora, (Jakarta: Bina Aksara, 1988
Haji Awg Asbol bin Haji Mail dan Iik Arifin Mansurnoor, “Muslim Scholars-Cum-Leaders in Brunei Darussalam: Education, Religious Authority, and Moderation”, dalam Journal of Historical Studies, Vol.1, No.1, 2009
Awang bin Ahmad, “Naskah Lama Brunei: Sumbangan dan Partisipasi Mantan Pemuka Agama, Makalah dalam Seminar Internasional Peradaban Islam di Dunia Melayu, 1989.
Singapore Islamic Scholars and Religious Teachers Association, Moderation in Islam in the Contex of Muslim Community in Singapore, (Singapore: Pergas, 2004), h. 130.
Jumblatt Abdullah, “Conflating Muslim “Conservatism” with “Extremism”: Examining the “Merry Christmas” saga in Singapore, Journal of Muslim Minority Affairs, 37 (3), 2017
Norarfan bin Haji Zainal, Di bawah tuntunan pemerintahan yang cemerlang yang dipimpin oleh Duli Yang Mulia Seri Yang Mulia Sultan dan Penguasa Negara Brunei Darussalam, Para Ahli Sunnah Wal Jama'ah (1967-2018), Makalah Seminar Memahami Aqidah dan Pemikiran Modern, Sekolah Tinggi Agama Universiti Brunei Darussalam Seri Begawan, 25-26 April 2018,
https:/www.indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/keragamanindonesia, diakses 5 Juni 2020.
Darlis, “Peran Pesantren As‟adiyah untuk Membangun Moderasi Islam di Tanah Bugis,” dalam Al-Misbah, Volume 12, Nomor 1, Januari-Juni 2016,
Rusmayani, “Penanaman Nilai-Nilai Moderasi Islam Siswa di Sekolah Umum,” h.790.
Departemen Agama RI, Moderasi Islam, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2012)
M. Arho Mudzhar,Pendekatan Studi Islam Dalam Teori Dan Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998)
Didin Hafhidun, Jurnal, ‘‘Tujuh Tugas MUI Untuk Mengawal Ummat”, (6 September 2015)
Kementrian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h.145
Rusmayani, “Menanamkan Nilai Moderasi Islami Pada Siswa di Sekolah Negeri, Prosiding AnCOMS Kopertais Wil 4 Surabaya 21-22 April 2018,
Arif Sukadi Sadiman, Beberapa Aspek Perluasan Sumber Belajar (Jakarta: Mediyatma Sarana Perkasa , 1946
Refbacks
- There are currently no refbacks.